DELIA SECRET
Karya : Elsa Fauziah
Dipagi hari yang sejuk ada anak yang
bernama Leni Besari yang sedang menyiram tanaman dirumahnya. Dia anaknya baik
pintar dan bijak. Leni sekarang baru masuk SMP, dia mempunyai sahabat sejak
kecil yang bernama DELIA ANANTA dia anaknya sama baik tapi kadang dia suka
telat mikir. Mereka sudah tidak berkomunikasi lagi sejak SD atau bisa dikatakan
mereka sudah berpisah.
Pada hari pertama Leni masuk sekolah di
SMP ia melaksanakan MPLS yang dibimbing oleh OSIS disekolahnya, OSIS
menyebutkan setiap ekskul yang ada disekolahnya dan Leni melihat Delia yang
sahabatnya sejak kecil.
“Tapi pasti itu bukan Delia, nggak mungkin
delia ada disini” kata leni dalam hati.
Disaat perkenalan Delia tiba, Leni mencoba
memastikan, ternyata itu benar delia sahabatku.
“Hai del.....” sapanya.
Delia pun menoleh
“Eh....hai” jawab delia.
Leni sangat senang akhirnya dia bisa
bertemu lagi dengan sahabatnya.
“Kamu masih ingat denganku kan?” ucap leni
“Pastilah mana mungkin aku melupakan
sahabat sepertimu” jawab delia tak kalah senang.
Mereke dipersatukan kembali dalam ekskul
seni music dan melakukan hal-hal yang dulu biasa dilakukan.
Tetapi tidak tahu mengapa akhir-akhir ini
delia jadi aneh, sakarang delia selalu menjauh kalau kudekati, aku benar-benar
haran.
“Delia” panggilku
Delia menoleh sekilas namun bukannya
mendekat dia malah berlari menjauh.
“Delia!” panggilku lebih keras lagi aku
mengejarnya dan berhasil memegang tangannya.
“Delia, kamu sahabatku! Kenapa kamu
menjauh?” Tanya leni karena penasaran.
“Ini bukan urusanmu Leni!” jawab delia
yang langsung pergi.
“Hei, Leni! Sudahlah, kamu tidak usah
dekat-dekat delia lagi! Lebih baik berteman dengan aku saja!” ujar maria yang
tidak akan pernah akrab dengan leni.
“Heh maaf banget ya....! asal kamu tahu
Delia sahabatku!” jawab leni
“Ya udah terserah, kamu akan menyesal saat
kamu tahu rahasia Delia” ejek maria sambil berjalan. Leni bosan dengan maria.
“Delia akhirnya aku ketemu sama kamu, ayo
main bersama seperti biasanya!” ajak leni senang. Delisa kaget.
“Leni” aku bilang ini bukan urusanmu! Udahlah
lebih baik kamu berteman dengan Maria! Aku bosan bertengkat denganmu.
Aku melihatya tidak percaya.
“Jadi ini yang kamu mau setelah kita
sahabatan sejak kecil delia? Ini tujuanmu baiklah! Aku berharap dari dulu untuk
jadi sahabat kamu selamanya telah hancur! Kalau ini maumu, aku juga bosan
berteman dengan kamu!” teriak leni menahan tangis.
Aku cepat berlari ke taman sekolah karena
malu ketahuan menangis.
“Aku bendi Delia” teriaknya.
Leni benar-benar kecewa pada delia
tiba-tiba maria dating menghapiri.
“Ya udah mending berteman denganku saja,
daripada sama delia yang sudah jelas tidak lagi mau berteman denganmu!” ujar
maria
“Ngak-ngak, aku gak mau!” sambil menggelengkan kepalanya dengan keras.
“Ngak-ngak, aku gak mau!” sambil menggelengkan kepalanya dengan keras.
“Oke ya udah” ucap maria
Tidak
lama kemudian datang delia menghampiri leni.
“Leni!” panggil delia.
Leni
mendengar tapi tidak menoleh
“Itu pasti bukan delia, itu pasti
delia yang lain ucap leni dalam hati.
“Leni Besari……!” panggil delia lagi
dengan keras, leni pun menoleh
“Hai sahabatku” panggil delia lagi
dengan keras, leni pun menoleh.
“Len maafkan aku” ujar delia
“Apa kamu dengan mudahnya minta maaf”
“Iya udah maafkan aku” ujar delia lagi
“Iya kamu minta maaf setelah kamu
berucap kasar kepadaku” jawab lenidengan kesal.
“Ya udah kamu maafin aku ngak nih?” Tanya
delia
“Iya aku maafin kamu” jawab leni. Delia
pun memeluk leni
“Aku mau, kasih alasan kenapa aku
jauhin kamu” ujar delia
“Iya kamu kenapa” jawab leni sendu
“Sebenarnya aku punya penyakit yang
menular jadi aku jauhin kamu takutnya kamu ngak mau berteman denganku lagi”
ucap delia, dengan sedih
“Kenapa kamu ngak kasih tau aku mau
kamu gimanapun atau punya penyakit apapun aku tidak akan jauhin kamu”ucap leni
sedih
“Sebenarnya orang tuaku lagi cari
pengobatan untuk penyakit ini, lusa aku akan keluar kota untuk mengobati
penyekitku” ucap delia
“Kamu jangan lupain aku, semoga cepat
tertangani penyakitnya” ucap leni sambil memeluk delia
Keesokan
harinya leni tidak melihat delia mungkin delia tidak masuk, bukannya delia
berangkat keluar kota lusa” ucap leni dalam hatinya, dia bertanya kepada wali
kelas delia ternyata keberangkatan delia dipercepat.
“selamat tinggal sahabatku Delia
Ananta semoga kamu lekas sembuh dan cepat kembali lagi agar kita bisa menjalani
hari-hari seperti biasa yang penuh keceriaan…… “ucapku dalam hati”
No comments:
Post a Comment